Selasa, 16 Juli 2013

My first love

Saat datang hujan, aku hanya menyediri dikamar. Aku tinggal di apartemen. Petir dan suara gemuruhnya membuatku takut. aku tutupi diriku dengan selimut. Dan saat aku membuka mata semua sudah terang benderang. Aku siap-siap untuk kekampus. *kampus* aku berkampus disalah satu universitas terkenal dijakarta. Sampai sana aku melihat anak-anak yang lain. Ada bercengkrama, ada yg jalan terburu-buru. Ada yg berpacaran. Hahah. Inilah kampusku. Aku sudah lama menjadi mahasiswi disini. Sekitar 2 tahun. Aku duduk disalah satu tempat duduk disitu. "Halo revi". suara yg ku kenal. Pasti dinda. Aku menenggok kearah kanan. Benar saja itu dinda. "kamu ngelamun saja, ada apa sih?". Ucapannya. "Ahh tidak, aku sedang asyik melihat kampus ini. Penuh dengan kegembiraan". Aku menatap anak-anak kampus lain ketawa. Dinda juga mengikuti arah yg kulihat. Aku menoleh pada dinda. "Bagaimana kau dengan bastian? Baik-baik saja kah?". Mata dinda membulat bahagia dan mengangguk. "Ya! Kita berdua baik-baik saja" ucap dinda. Aku melihat dari matanya dia sangat bahagia. Hem.... Sampai saat ini aku belum mendapatkan seseorang yang bisa membuatku jatuh cinta dan bahagia. "Rev". Aku tersadar dan menoleh kearah dinda. "Ya?" Ucapku. "Kapan kau bisa menemukan orang yg bisa membuatmu bahagia?". Aku menggelengkan kepala. "Entahlah din, aku juga belum tahu". Dinda menggenggam kedua tanganku. Aku menatapnya. "Aku yakin suatu saat nanti kau akan mendapatkan lelaki yg kau inginkan". Aku mengangguk. Dia melepaskan kedua tangannya dariku. "Ayo sekarang kita masuk keruangan". Kita berdua berdiri. Dan jalan dilorong menuju ruangan kami.


Jadwal kampus ku hari ini selesai, dinda pulang dengan bastian. Tadinya dinda mengajakku untuk bareng dengannya tapi ku tolak karena aku gak mau mengganggu dengannya dan bastian. Aku berencana mau ketoko buku untuk membeli beberapa buku yg akan ku pelajari. aku sudah mendapatkan buku itu. Dijalan keluar dari toko buku ada yg menabrak ku. Buku yg kupegang jatuh semua. Huh! Dasar anak kecil! Lari-larian dimall seperti ini. Gimana sih yg jagain. "Apa kau tidak apa-apa?kau terluka?". Aku tetap mengambil buku tidak menoleh pada orang yg berbicara padaku. "Mauku bantu?". Dia merunduk dan membantuku mengambil buku. "Tidak usah, aku bisa mengambilnya sendiri". Ucapku sambil mengambil buku buru-buru. Aku berdiri dia berdiri. Aku melihatnya. Lelaki ini tampan sekali. Jantungku berdegup kencang. "Apa kau baik-baik saja?". Ucap lelaki itu sambil melihatku. Aku malah ngehirauin ucapannya. "Hey?". Dia menepuk pundakku. Aku tersadar. "Tadi kamu ngomong apa?". Dia tersenyum. "Kau terluka?". Aku menggelangkan kepala. "Aku baik-baik saja". Aku membalas senyumannya. "Maafkan keponakkanku, mereka memang tidak bisa diam". dia nyegir sambil melihat
keponakkanya yg berlari-lari. Aku juga ikut melihat. Dia memanggil anak kecil itu. Anak kecil yg ku kira berumur 5 atau 6 tahun ini mendekatiku dan lelaki ini. "Ayo minta maaf sama tante ini". Aku tergelak kaget. "Jangan tante panggil saja kak revi". Dia menatapku sesaat dan menggangguk. Anak kecil itu berbicara "maafin kita berdua ya kak revi". Aku tersenyum. Lucu sekali anak kecil ini. "Ya gak apa kok sayang". Dua orang anak kecil tersenyum. "Kak iqbaal mau beli eskrim"ucap anak perempuan yg kecil. "Ya kak iqbaal! Ayolah, ayolah". Anak kecil yg lelaki ikut memohon. Meraka berdua menarik-narik baju lelaki itu. Skrng lelaki itu menatapku. "Bagaimana kalo kau ikut dengan ku beli eskrim?kau sendirian kan kesini?". Aku mengangguk. "Iya. Ayo boleh". Kita berdua jalan. Anak kecil itu narik-narik lelaki itu. Kita sampai dikedai eskrim. Setelah beli kita duduk diarea deket kedai eskirm. Aku melihat kedua anak kecil ini sangat bersemangat makan eskrimnya. Tiba-tiba lelaki itu menyodorkan eskrim. "Nih untukmu". Aku menerimanya dengan senang hati. Dia duduk disampingku. "Kau tinggal dimana?". Aku menjilat eskrim . "Deket sini". Lelaki itu gak makan eskirmnya sama sekali, malah menatapku. "Nanti mauku antar pulang?". Aku menoleh padanya. "Tidak usah aku bisa pulang naik taksi". Ucapku sambil tersenyum padanya. "Tak apa sekalian saja, daripada kau menunggu taksi lama, mending pulang bareng aku". Lelaki itu sepertinya memaksakku untuk pulang bersamanya. Aku menggaguk. "Boleh deh". Aku tersenyum bahagia trs melahap eskrimnya.


*depan rumah* bener saja dia mengantarku pulang. Aku berterima kasih pada lelaki itu. "Kak revi nanti kapan-kapan main lagi ya?". Ucap kedua anak kecil itu secara bersamaan. "Iya sayang". Ucapku sambil tersenyum. Padahal kita baru pertama kali bertemu. Lelaki itu ikut tersenyum. "Yasudah kami pulang dahulu". Kaca mobil itu tertutup, kecuali yg belakang oleh kedua anak kecil. Mereka sibuk berdadah-dadah denganku. Mobil sudah hilang dibelokan. Aku memasuki lobby apartemen.



*keesokan harinya*
Seperti biasa aku dikampus. Aku menceritakan kejadian kemarin ke dinda. "Wahhh aku rasa lelaki itu suka padamu rev". Dinda tertawa. Aku tersipu malu. "Ahh tidak mungkin, kita saja baru pertama kali bertemu". "Bisa saja kan cinta pada pandangan pertama". Jantungku berdegup kencang. "Em...apa kamu juga suka padanya rev?". Tanya dinda. Keningnya berkerut. "Entahlah, aku tidak tau din". Aku mengangkat bahu. Aku memang menyukainya tapi dia? Aku tidak tau apa dia juga menyukaiku.


Ditaman belakang apartemen aku sedang duduk sambil membaca buku. *KLIK!!*. "Serius sekali kau membaca buku itu". Aku menoleh. Lelaki itu lagi. Dia datang kemari!!!. Aku senang sekali. Dia duduk disampingku. "Oh ya kita belum sempat kenalan kan?". Aku mengganguk. "Namaku iqbaal". Dia mengangkat tangannya. Aku mengambil tangannya. Kita berdua berjabatan tangan. "Namaku revi". Dia menatapku tanpa berkedip. Jantung berdegup kencang kali ini lebih kencang. Aku tidak bisa bernafas. Dia tetap belum lepaskan tangannya dariku. "Bisakah kau melepaskan tanganmu dariku?". Dia tersadar. "Maaf". Dia melepaskan tangan. "Tak apa". Dia tersenyum. Aku juga ikut tersenyum. "Bolehkan aku memfotomu dengan kameraku?". Dia mengangkat kameranya. "Boleh". Dia berdiri dan bersiap-siap mau menfotoku. Dia memberi aba-aba."Siap yaaa. 1 2 3". Aku tersenyum yg menurutku paling cantik. Blitch kamera menerangin mataku. "Satu lagi ya?". Aku mengangguk lagi. Dan sinar kamera menerangin mataku lagi. Dia kembali duduk disampingku. Kita berdua melihat hasil foto yg barusan saja difoto iqbaal. Aku tertawa. Jelek sekali aku disitu, "kamu cantik juga". Ucapannya sambil menatapku. Aku kaget. "Terima kasih". Aaaaaa!!! Dia bilang aku cantik. Apa aku sedang bermimpi?.


*3 days ago* sudah 3 hari ini aku sering mendapatkan paket yg berisi coklat, dan bunga. Aku juga gak tau dari siapa?. Oh ya! Sudah 3 hari ini juga lelaki itu tidak muncul lagi dihadapanku. Kemana dia?ahh paling juga dia sudah melupakanku. Aku rindu padanya. Aku ingin bertemunya tapi aku tidak tau rumahnya dimana:"(. Aku kebawah menggunakan lift. Hari ini aku berencana mau kekampus.


Aku sudah berada didalam lift untuk kembali kekamar apartemen. Sampai didepan pintu. Aku kaget. Ada sebuah amplop berwarna putih. Aku mengambilnya. Dan masuk kedalam kamar. Aku membuka amplop itu. "Bisakah nanti malam kita dinner? Aku tunggu kau direstoran diesheet".-penggemar rahasiamu♥. Aku senang sekali! Siapa yg mengirim surat ini?!. Tiba2 ada mengetok pintu kamarku. Aku membukanya. Kiki. "Halo princessku!". Aku memeluk kiki. Ahhh kangen sekali aku padanya. Kiki balas memelukku. "Aku kangen kamu kiki". "Aku juga rev". "Gimana diamerika?ketemu gak yg cocok buat jadi pacar km?kan orang-orang sana cantik2 semua tuh". Kiki mendesah. "Ahhh tidak ada yg cocok, belum ada yg pas untukku". Kiki kakak lelaki ku. "Hahah yasudah ayo masuk". Aku mndur beberapa langkah. Kiki masuk. Kita duduk diruang tv. "Gimana adik kecilku ini?baikkan?". Aku membawa gelas berisi air putih. Dan tepat ditaro depan kiki. "Baik kak hehe". Kiki ngerangkul diriku. "Kok pulang keindo gak bilang aku sih huh! Kan aku bisa masak dulu buat kamu". "Sengaja aku pengen kasih suprize buat kamu". Kiki ketawa. aku juga ikut tertawa. Beberapa menit kemudian bang kiki sibuk sm hpnya. Skrng dia melihatku sambil tersenyum. "Nanti temen kakak ada yg mau dateng. Gak apa kan rev?". "Gak apa kok bang". Aku tersenyum. "Dikit lg juga sampai temenku". Gak lama ada yg ngetok pintu kamar gue. "Nah pasti itu dia!". Bang kiki sm gue ngehampirin pintu. Kakak gue ngebuka pintunya. Gue kaget. "Iqbaal!". "Hai revi". Iqbaal tersenyum sambil ngelambain tangannya. "Kalian saling kenal?". Sambil nunjuk aku dan iqbaal. "Aku sm iqbaal pernah dibertemu sebelumnya". Ucapku sambil melihat iqbaal. "Tapi kamu belum kenal sm aldi kan?". Aku melihat lelaki yg disebut bang kiki. Dia tersenyum. "Belum". Jawabku sambil menggeleng kepala. "Namaku aldi". Aku dan aldi berjabatan tangan. "Revi". "Yuk! Langsung masuk aja". Kita berempat masuk dan duduk diruang tv. "Revi tinggal sendiri disini?". Tanya aldi. "Iya aku tinggal sendiri diapartemen". jawabku. "Revi kampus atau berkerja?". Tanya aldi lagi. "Aku ngampus". Aku menatap aldi. Aldi tersenyum. "Besok mau ku antar kekampus?". Aku menoleh sesaat ke iqbaal. Dia ngangkat alis. Gak ada reaksi apapun dari iqbaal. "Boleh deh kak". Kiki ketawa. "Wahh di lo naksir sm ade gue ya?". "Apaan sih lo ki". Aldi senyum-senyum gitu. "Oh ya revi nanti malam mau dinner sm aku?, aku teraktir kamu deh. Gimana?mau ya?". Aldi memohon padaku. Alis iqbaal menyatu, seperti marah, bibirnya juga seperti mencibir gitu. "Em...gimana ya kak?duh aku gak tau deh". "Ayolah revi mau ya?". Aku menoleh ke bang kiki. "Udah mau aja rev". Sekarang aku menatap iqbaal. Dia malah membuang muka dariku. "Em...nanti deh kak aku kasih tau, kalo aku mau". Aldi mengganguk.

*skip malam* aku bingung mau ngapain. Aku sedang bersender disofa. "Kenapa kamu gak nerima aja tawaran dari aldi". Bang kiki mengagetkan ku. Aku duduk. Bang kiki duduk disampingku. "kan lumayan tuh kamu dinner sm dia. Asal kamu tau ya? Aldi itu cowo yg dingin kalo ketemu cewe. Tapi kali ini dia beda. Dan aku rasa dia suka sm kamu". Bang kiki ngasih gelas berisi teh manis. "Gimana ya bang tp aku bingung". "Bingung knp lagi?". "Enggak ada sih". Aku bingung, dinner dengan orang misterius itu atau aldi. Hem...aku pilih aldi aja deh. "Abang punya nomor telpon aldi?". "Kamu jadi sm aldi dinner". "He"eh". Bang kiki ngasih nomor telpon aldi. Aku sms aldi. "Kak masih ada kesempatan untuk jawaban ajakan dinner kakak gak?-revi". Gak lama aldi balas sms ku. "Ada kok revi". "Aku mau kak, kita ketemuan dimana?". "Serius?aku jemput kamu diapartemen ya". "Oh yasudah aku tunggu". "Oke. See you;*". Hem...aldi-aldi:|. Gak lama aldi dateng.


*skip restoran* aldi mempersilahkan gue duduk. Pelayan menghampiriku dan aldi. "Pesan apa mas?" Tanya pelayan itu. "Yang paling terkenal direstoran ini saja mbak". Jawab aldi. "Oke, tunggu sebentar". Pelayan itu pergi.


(Iqbaal part) Dimana revi? Padahal aku sudah mengirimkan dia amplop tadi siang. Apa dia tidak menerimanya?. Sudah hampir 2 jam aku menunggu disini. Padahal aku berencana ingin meminta dia menjadi pacarku. Aku melihat sekeliling restoran. Dan aku kaget. Itu...... . Aku menyipitkan mataku. Apa aku salah liat?. Revi dengan aldi. Dia lebih memilih dinner dengan aldi daripada aku?!. Keterlaluan!!. Dia sedang tertawa dengan aldi. Revi berdiri. Dia izin kekamar mandi. Aku mengikutinya. Revi masuk kekamar mandi wanita. Aku menunggunya diluar. Dia keluar. Aku genggam tangan dia.


(Revi part) tiba-tiba ada yg menggenggam. Aku menoleh. Iqbaal! Kok bisa disini?. "Kenapa km bisa sm aldi? Aku gak suka kamu deket-deket sm aldi, aku gak suka kamu ketawa karena aldi, aku...harusnya...". Iqbaal ngusap mukanya pake kedua tangannya. Seperti putus asa gitu. Dia kembali melanjutkan kalimatnya. "Harusnya kamu dinner sama aku! Bukan aldi!". "Kamu?kamu gak memintaku untuk dinner bareng hari ini". Aku mengerutkan kening. "Kamu gak ngerti! Ahh.. Udahlah, mending aku pergi aja. Gak dibutuh sm kamu!". Iqbaal jalan meninggalkan ku. Aku tidak mengerti. Sungguh!. Apa salahku?. Kenapa dia bisa tiba² ada disini?. Aku ingin mengejar iqbaal tapi dia sudah hilang. Aku kembali lagi duduk dimeja makanku dengan aldi. "Apakah ada masalah revi?". Tanya aldi. Khawatir. "Tidak ada". Aku tersenyum. "Ayo kita makan". Ajak aldi. Aku tersenyum.

*skip apartemen* aldi mengantarku sampai depan pintu kamar. Dia pamit padaku. Aku masuk kedalam apartemen. "Gimana dinnernya?". Baru saja aku masuk bang kiki sudah mengagetkan ku. "Ahh biasa saja bang, oh ya nih aku bawain makanan buat abang". Aku mengangkat kantong plastik. "Asikk! Sini makananya". aku duduk dan ngasih kantong plastik ke bang kiki. Bang kiki ngebuka makananya. aku tersenyum. Eh bentar! Cover bungkusan restoran ini. Diesheet. Restoran diesheet. Iqbaal?. Jangan² penggemar misteriusku itu iqbaal!. Pantas saja tadi dia marah padaku. "Kenapa rev?". Bang kiki menoleh padaku. Mulutnya penuh dengan makanan. "Enggak bang". Aku tersenyum kepaksa. Bang kiki ngangguk². Iqbaal? Maafkan aku baal. Maaf. Malam makin larut aku tidak bisa tidur. aku terus memikirkan iqbaal. Aku ingin sekali menelponnya!. Tapi apa daya aku tidak mempunyai nomornya:"(.

*skip pagi* kebetulan hari ini tidak ada jadwal kampus. Aku berjalan dipark apartemen. Entah mau kemana. Capek. Aku duduk dikursi panjang taman. "Minum?". Ada seseorang yg menyodorkan minuman teh botol. Aku mendongakkan kepala. Aldi. "Ayo ambil, kamu auskan?". Aku mengabil teh botol itu dari tangan aldi. Aldi duduk disamping "tadi pagi aku keapartemen kamu mau nganter kamu kekampus, kata kiki kamu masih tidur". Aku kaget. "Oh ya! Maaf ya. Aku lupa kalo hari ini aku gak ada jadwal kampus. Maaf ya kak!". Aldi tersenyum. "Gak apa ko revi". Cuman aldi yg memanggil namaku lengkap. REVI. Hening. Kita sibuk sama pikiran masing². "Em...revi?". Aldi menatapku, aku juga menatap aldi. "Ya?". Jawabku. "Aku suka sama kamu". Aku kaget. "Kamu mau jadi pacar aku?". Aku diem. "Mau kan revi?". Tanya aldi lagi. "Maaf kak. Aku gak bisa". Jawabku sambil merunduk. "Kenapa?". "Aku gak bisa aja. Maaf". "Gak apa kok. Pasti kamu punya alasan atas jawaban kamu itu". Aldi tersenyum. Aku berdiri. Kakiku sangat lemas. Aku ingin jatuh untung aldi berada dibelakangku. Dia menahanku untuk jatoh. Kita tatap-tatapan. Aldu menatapku tanpa berkedip. "Em..bisakah kau lepaskan aku?". Aldi tersadar. Dia melepaskan ku dan membantuku berdiri. "Sialan!!". Aku menoleh kearah suara itu. Iqbaal. Iqbaal natep tajam aldi dan pergi begitu aja. "Baal tunggu!" Ucapku. Aku meninggalkan aldi dan mengejar iqbaal. Kita sejajar. Aku menahan tangan iqbaal. "Maaf baal". Iqbaal tetap jalan tidak menghiraukan ucapanku. "Maaf baal soal kemarin, aku gak tau kalo itu km yg ngirim. Maaf". Iqbaal berenti jalan. "Aku gak ngerti sm perasaan kamu". Iqbaal menunduk. "Aku suka sm kamu rev, tp km malah lebih memilih aldi". "Kamu salah paham! Dan aku juga......aku juga suka sama kamu baal". Iqbaal sekarang menatapku. "Aku suka sm kamu iqbaal". Ucapku sekali lagi. Aku menunduk. "Maafkan aku". Iqbaal memegang kedua tanganku. "Kamu juga suka sm aku?". Gue natep iqbaal dan ngangguk. "Aku mau km jawab pertayaan ku?". Aku mengganguk. "Kamu mau jadi pacar ku?". Aku kaget. Jantungku berdegup kencang. Aku sangat senang!. "Aku mau!! Mau jadi pacarmu". Aku dan iqbaal berpelukan. *prok prok prok* "selamat baal. Lo bisa dapet dia". Gue sm iqbaal lepas pelukan dan ngeliat kearah suara. Aldi. "Ternyata kegantengan gue kalah sm kegantengan lo". Aldi ketawa. Aku dan iqbaal ikut tertawa. "Jadi alasan ini km gak menerima ku?gak apa sih. Aku terima. Iqbaal memang sainganku dari dulu". "Hahah apaan sih lo di". Kita bertiga tertawa. Aldi terima aku dengan iqbaal. Aku juga cerita dengan dinda kalo skrng berpacaran dengan iqbaal. Bang kiki juga setuju. Hehe. he was my first and last love. thank you for your love for me. I will always love you now and forever. THE END~
created: @fremasiti @wearecomatecjr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar